Itinerary Wisata Sejarah di Jepang: Dari Nara hingga Hiroshima

Bayangkan berjalan di atas jalan berbatu yang sama dengan yang dilalui samurai berabad-abad lalu, atau berdiri di depan kuil yang telah menyaksikan pergantian lebih dari 50 kaisar Jepang. Wisata sejarah di Jepang bukan sekadar melihat bangunan tua—ini adalah perjalanan menembus waktu yang mengajak kita merasakan detak jantung sejarah Asia yang paling memukau.
Jepang adalah negeri kontras yang memikat: di satu sudut kota kamu bisa terperangah menyaksikan gedung pencakar langit futuristik, sementara beberapa menit kemudian, kamu sudah berada di kompleks kuil berusia 1000 tahun yang masih berdiri dengan megahnya. Inilah daya tarik utama wisata sejarah di Jepang—perpaduan masa lalu dan masa kini yang berjalan beriringan dengan harmonis.
Artikel ini akan membawamu dalam perjalanan epik dari Nara yang klasik hingga Hiroshima yang penuh makna, mengungkap situs-situs bersejarah yang tidak boleh dilewatkan dan cerita-cerita menarik di baliknya. Bersiaplah untuk menyusuri jejak waktu di Negeri Sakura!
Itinerary Wisata Sejarah di Jepang: Rute dan Waktu Terbaik
Kapan Waktu Terbaik untuk Wisata Sejarah di Jepang?
Wisata sejarah di Jepang dapat dinikmati sepanjang tahun, namun ada beberapa periode yang paling ideal:
- Musim Semi (Maret-Mei): Menyaksikan bunga sakura bermekaran di latar depan kastil dan kuil kuno
- Musim Gugur (September-November): Daun momiji yang berubah warna menciptakan latar belakang dramatis untuk foto bangunan bersejarah
- Awal Musim Dingin (Desember): Kuil-kuil yang diselimuti salju tipis menawarkan keindahan yang tenang dan meditatif
Hindari Golden Week (akhir April-awal Mei) dan Obon Festival (pertengahan Agustus) karena tempat wisata akan sangat ramai dengan wisatawan domestik.
Rute Ideal untuk Wisata Sejarah: Nara – Kyoto – Himeji – Hiroshima
Rute ini mengikuti “Golden Route” sejarah Jepang yang paling efisien:
- Mulai dari Osaka atau Tokyo (bandara internasional)
- Menuju Nara (1-2 hari)
- Lanjut ke Kyoto (3-4 hari)
- Singgah di Himeji (1 hari)
- Akhiri di Hiroshima dan Miyajima (2 hari)
- Kembali ke Tokyo atau Osaka untuk penerbangan pulang
Dengan Japan Rail Pass, rute ini menjadi sangat efisien dan ekonomis. Itinerary ini idealnya membutuhkan waktu 10-14 hari, namun bisa disesuaikan menjadi 7 hari dengan mengurangi durasi di beberapa kota.
Nara: Cikal Bakal Peradaban Jepang

Tempat Bersejarah yang Wajib Dikunjungi
Nara adalah ibu kota pertama permanen Jepang (710-784 M) dan menjadi pusat perkembangan budaya dan agama Buddha di Jepang.
- Todai-ji Temple: Rumah bagi patung Buddha perunggu terbesar di dunia (Daibutsu) yang dibangun pada tahun 752. Bangunan kayu yang menampungnya adalah struktur kayu terbesar di dunia.
- Kasuga Taisha: Kuil Shinto yang terkenal dengan ribuan lentera batu dan perunggu yang menghiasi jalannya. Didirikan pada tahun 768 untuk melindungi kota.
- Nara Park: Selain sebagai rumah bagi rusa-rusa jinak, taman ini memiliki nilai sejarah sebagai bekas area kerajaan dan lokasi beberapa kuil penting.
- Isuien Garden: Taman yang dirancang pada periode Edo, menampilkan lanskap klasik Jepang dengan latar belakang pegunungan Nara.
Tip Spesial: Jangan lewatkan Kofuku-ji Five-Story Pagoda yang menjadi simbol Nara. Pagoda lima tingkat ini sudah ada sejak abad ke-8, meskipun struktur saat ini merupakan rekonstruksi dari tahun 1426.
Kyoto: Jantung Sejarah dan Budaya Jepang

Selama lebih dari 1000 tahun, Kyoto menjadi ibu kota kekaisaran Jepang dan pusat budaya negeri ini. Dengan 17 situs Warisan Dunia UNESCO dan lebih dari 1600 kuil Buddha serta 400 kuil Shinto, Kyoto adalah surga wisata sejarah di Jepang.
Itinerary Wisata Sejarah Kyoto (3 Hari)
Hari 1: Kyoto Bagian Timur (Higashiyama)
- Kiyomizu-dera: Kuil berusia 1200 tahun dengan balkon kayu spektakuler
- Sannenzaka & Ninenzaka: Jalan-jalan bersejarah dengan arsitektur tradisional
- Kodai-ji Temple: Kuil yang didirikan oleh janda Toyotomi Hideyoshi
- Yasaka Shrine: Kuil penting dalam festival Gion Matsuri
Hari 2: Kyoto Bagian Utara & Pusat
- Kinkaku-ji (Golden Pavilion): Pavilion berlapis emas yang mencerminkan kemegahan periode Muromachi
- Ryoan-ji: Taman batu Zen paling terkenal di dunia
- Nijo Castle: Kastil yang pernah menjadi kediaman Shogun Tokugawa
- Imperial Palace: Bekas kediaman resmi Kaisar Jepang
Hari 3: Arashiyama & Fushimi
- Arashiyama Bamboo Grove: Jalur bambu ikonik yang sudah ada sejak zaman samurai
- Tenryu-ji Temple: Kuil Zen tertua di Kyoto
- Fushimi Inari Taisha: Ribuan gerbang torii merah yang melintasi gunung
- Tofuku-ji: Kuil dengan taman musim gugur yang menakjubkan
Rahasia Tempatan: Kunjungi Otagi Nenbutsu-ji, kuil tersembunyi dengan 1200 patung batu roshi yang unik dan ekspresif. Letaknya yang jauh dari pusat kota membuatnya jarang dikunjungi wisatawan.
Himeji: Kastil Putih yang Megah

Kastil Himeji: Si Bangau Putih
Kastil Himeji adalah kastil feudal terbaik di Jepang dan salah satu dari 12 kastil original yang masih bertahan. Dijuluki “White Heron Castle” karena warna putihnya yang mencolok dan bentuknya yang elegan, kastil ini menjadi lokasi syuting film “The Last Samurai” dan James Bond “You Only Live Twice”.
Informasi penting tentang Kastil Himeji:
- Dibangun pada awal periode Edo (1600-an)
- Tidak pernah rusak oleh perang atau bencana alam
- Sistem pertahanan yang sangat rumit dengan labirin dan jebakan
- Pemandangan menakjubkan dari lantai teratas
Tip Ahli: Datanglah pagi-pagi untuk menghindari keramaian. Jika berkunjung saat musim sakura atau momiji, luangkan waktu untuk mengunjungi Taman Koko-en yang terletak persis di sebelah kastil.
Hiroshima & Miyajima: Tempat Refleksi dan Perdamaian

Hiroshima akan selalu diingat karena tragedi bom atom 1945, namun kota ini telah bangkit menjadi simbol perdamaian dan harapan dunia.
Situs Sejarah di Hiroshima
- Hiroshima Peace Memorial Park & Museum:
- Atomic Bomb Dome: Satu-satunya bangunan yang tetap berdiri di lokasi hiposentrum bom
- Museum Perdamaian: Pameran yang mengharukan tentang tragedi dan upaya perdamaian
- Children’s Peace Monument: Memorial untuk Sadako Sasaki dan ribuan anak korban bom
- Hiroshima Castle: Rekonstruksi kastil yang hancur akibat bom atom, menawarkan wawasan tentang sejarah militer Jepang
Miyajima: Pulau Suci dengan Gerbang yang Mengambang

Hanya berjarak 45 menit dengan feri dari Hiroshima, Miyajima (nama resmi: Itsukushima) merupakan salah satu pemandangan paling ikonik di Jepang:
- Itsukushima Shrine: Kuil yang “mengambang” di atas air dengan gerbang torii besar di lautan
- Daisho-in Temple: Kuil Buddha penting dengan 500 patung rakan (murid Buddha)
- Mt. Misen: Puncak suci dengan kuil-kuil kuno dan pemandangan Laut Pedalaman Seto
Fakta Menarik: Torii besar di Miyajima pertama kali dibangun pada tahun 1168. Struktur saat ini berasal dari tahun 1875 dan terbuat dari kayu kampher yang tahan air laut.
Persiapan Wisata Sejarah di Jepang: Hal Penting yang Perlu Diketahui
Transportasi Praktis untuk Wisata Sejarah

- Japan Rail Pass: Investasi terbaik untuk wisata sejarah di Jepang, memberikan akses tak terbatas ke kereta JR termasuk Shinkansen
- IC Cards (Suica/Pasmo): Untuk transportasi lokal di dalam kota
- Bus Pass Kyoto: Jika fokus eksplorasi di Kyoto, bus pass dua hari sangat menguntungkan
Etiket di Situs Bersejarah Jepang
Wisata sejarah di Jepang menjadi lebih bermakna ketika kita menghormati tradisi dan budaya setempat:
- Lepas sepatu saat memasuki area kuil yang ditandai
- Tidak menyentuh patung Buddha atau altar
- Berbicara dengan suara pelan di area ibadah
- Meminta izin sebelum mengambil foto di dalam ruangan
- Menghindari menunjuk dengan satu jari (gunakan seluruh tangan)
Aplikasi dan Sumber Daya Bermanfaat
- Japan Travel by NAVITIME: Panduan komprehensif dengan informasi transportasi
- VoiceMap: Tur audio berpemandu GPS di situs-situs bersejarah utama
- Google Translate: Dengan fitur terjemahan kamera untuk membaca informasi di museum
- Japan Heritage Portal: Database resmi tentang situs warisan budaya Jepang
Merajut Kisah dengan Wisata Sejarah di Jepang
Wisata sejarah di Jepang adalah perjalanan yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga menyentuh jiwa. Dari kemegahan Todai-ji di Nara, keanggunan kuil-kuil Kyoto, keagungan Kastil Himeji, hingga refleksi mendalam di Hiroshima—setiap destinasi menawarkan serpihan puzzle yang membentuk gambaran utuh tentang evolusi kebudayaan dan peradaban Jepang.
Yang membuat wisata sejarah di Jepang begitu istimewa adalah bagaimana tempat-tempat ini bukan sekadar museum terbuka, melainkan masih menjadi bagian vital dari kehidupan masyarakat Jepang modern. Kuil-kuil masih dikunjungi untuk berdoa, ritual-ritual kuno masih dijalankan, dan filosofi tradisional masih menjadi panduan hidup.
Saat kamu menyusuri jalanan berbatu di Kyoto, memasuki gerbang kastil di Himeji, atau merenung di Taman Perdamaian Hiroshima, kamu tidak hanya menyaksikan sejarah—kamu menjadi bagian dari kelanjutannya.
Siap memulai petualanganmu menelusuri jejak sejarah di Negeri Sakura? Jangan lupa untuk mempelajari lebih lanjut tentang jalan-jalan di Jepang dengan anggaran terbatas, liburan aktif di Jepang, atau wisata kesenian di Jepang untuk melengkapi pengalaman Jepangmu!
Untuk inspirasi dan tip perjalanan ke Jepang lainnya, jangan lupa untuk mengikuti kami di Instagram @howliday.id dan YouTube @howliday.travel. Mari kita jelajahi keajaiban sejarah Jepang bersama-sama!
One thought on “Itinerary Wisata Sejarah di Jepang: Dari Nara hingga Hiroshima”
Comments are closed.