Kuliner Musim Semi Jepang 2025: Makanan Musiman yang Harus Anda Coba

Bayangkan diri Anda duduk di bawah guguran kelopak sakura, dengan semilir angin musim semi yang menyapa wajah, sementara di hadapan Anda tersaji hidangan yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga mengundang selera. Itulah pengalaman kuliner musim semi di Jepang yang tak terlupakan. Tahun 2025 ini, Jepang kembali menyambut musim semi dengan keindahan alam dan keunikan kulinernya yang menggoda.
Kuliner musim semi Jepang bukan sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang cerita, tradisi, dan keselarasan dengan alam yang telah berlangsung selama berabad-abad. Ketika sakura mulai bermekaran antara Maret hingga Mei, lanskap kuliner Jepang pun bertransformasi dengan hadirnya bahan-bahan segar musiman yang hanya bisa dinikmati pada periode singkat ini.
Mari kita menjelajahi kuliner musim semi Jepang 2025 yang wajib Anda coba saat berkunjung ke Negeri Matahari Terbit!
Sakura: Bintang Kuliner Musim Semi

Ketika berbicara tentang kuliner musim semi Jepang, tidak mungkin melewatkan kehadiran sakura dalam bentuk kuliner. Bunga yang menjadi simbol musim semi ini tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memberikan sentuhan unik pada berbagai hidangan.
Sakura Mochi: Kelembutan yang Memikat
Sakura mochi adalah kudapan tradisional yang terdiri dari mochi (kue beras) berwarna merah muda lembut, diisi dengan pasta kacang merah manis, dan dibungkus dengan daun sakura yang diasinkan.
“Tahun 2025 ini, beberapa toko wagashi (kue tradisional Jepang) di Tokyo memperkenalkan varian sakura mochi dengan isian yang lebih bervariasi, seperti pasta kacang hitam dan krim matcha,” jelas Chef Tanaka Hiroshi dari Restoran Sakura-tei.
Hanami Dango: Trio Warna Penuh Makna
Hanami dango adalah sate kue beras tiga warna—putih, merah muda, dan hijau—yang melambangkan salju yang mencair, bunga sakura, dan rumput segar. Di musim semi 2025, restoran-restoran di Kyoto menawarkan hanami dango dengan tambahan taburan bubuk sakura yang memberikan aroma floral yang lebih intens.
Sakura Latte: Minuman Kekinian
Jika Anda penggemar kopi, jangan lewatkan sakura latte yang menjadi tren di kafe-kafe Jepang tahun 2025 ini. Minuman ini memadukan espresso dengan sirup sakura dan susu, menghasilkan minuman dengan aroma yang harum dan rasa yang manis lembut dengan sentuhan floral yang unik.
Sansai: Harta Karun dari Pegunungan

Sansai atau sayuran liar pegunungan adalah bahan makanan musiman yang sangat dinantikan setiap musim semi di Jepang. Tanaman ini tumbuh secara alami di pegunungan dan hanya bisa dipanen dalam waktu yang singkat.
Takenoko: Rebung yang Menggoda Selera
Takenoko (rebung bambu) adalah salah satu sansai paling populer. Di musim semi 2025, para chef di Hakone mengolah takenoko dalam berbagai bentuk, mulai dari takenoko gohan (nasi dengan rebung) hingga nimono (rebung rebus dalam kaldu dashi).
“Rebung bambu memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang sedikit manis. Keunikannya adalah bisa menyerap bumbu dengan baik sehingga sangat fleksibel untuk diolah,” kata Chef Yamamoto dari restoran Bamboo Forest.
Warabi dan Zenmai: Pakis Liar nan Lezat
Warabi (pakis bracken) dan zenmai (pakis osmunda) adalah dua jenis pakis liar yang menjadi primadona kuliner musim semi. Biasanya diolah dengan cara direbus sebentar lalu direndam dalam air dingin dan disajikan sebagai salad dengan saus sesame atau dashi.
Tahun 2025, beberapa restoran di Nagano menghadirkan menu fusion seperti tempura warabi dan pasta dengan saus zenmai yang menggabungkan teknik memasak Barat dengan bahan lokal Jepang.
Seafood Musim Semi yang Segar

Musim semi adalah waktu yang tepat untuk menikmati berbagai seafood di Jepang. Air laut yang mulai menghangat membawa banyak jenis ikan dan makanan laut lainnya ke perairan Jepang.
Haru Katsuo: Ikan Bonito Musim Semi
Katsuo (ikan bonito) yang ditangkap di musim semi memiliki lapisan lemak yang tipis, menghasilkan tekstur dan rasa yang berbeda dari katsuo musim gugur. Tataki katsuo (ikan bonito yang dibakar sebentar di bagian luar namun tetap mentah di dalam) menjadi hidangan yang sangat populer.
“Haru katsuo terbaik biasanya berasal dari perairan Kochi. Di tahun 2025, kami mendapatkan pasokan katsuo yang lebih banyak berkat kebijakan perikanan berkelanjutan yang diterapkan pemerintah Jepang,” ujar Nakamura, seorang nelayan dari Shikoku.
Hotaru Ika: Cumi Kunang-kunang
Hotaru ika atau cumi kunang-kunang adalah makhluk laut kecil yang bermigrasi ke Teluk Toyama setiap musim semi. Cumi ini memiliki kemampuan bioluminesensi yang membuatnya bercahaya di air malam hari.
Di musim semi 2025, Anda dapat menikmati hotaru ika yang diolah menjadi sashimi, sushi, atau dimasak dengan cara direbus sebentar dan disajikan dengan saus ponzu. Pengalaman menikmati hotaru ika sambil menyaksikan pemandangan Teluk Toyama adalah perpaduan kuliner dan wisata yang sempurna.
Buah-buahan Musim Semi yang Manis
Jepang terkenal dengan buah-buahan berkualitas premium, dan musim semi adalah waktu yang tepat untuk menikmati beberapa varietas terbaiknya.
Ichigo: Strawberry Jepang yang Istimewa
Ichigo atau strawberry Jepang terkenal dengan ukurannya yang besar, warnanya yang merah menyala, dan rasanya yang manis. Di musim semi 2025, kebun strawberry di Tochigi dan Fukuoka menawarkan pengalaman petik strawberry langsung (ichigo gari) dengan varietas baru seperti Skyberry dan Bijin-hime yang memiliki kadar gula lebih tinggi.
“Ichigo gari semakin populer di kalangan wisatawan. Kami bahkan menyediakan paket khusus di mana pengunjung bisa memetik strawberry sendiri dan langsung membuat dessert dengan bimbingan pastry chef kami,” jelas Tanaka, pemilik kebun strawberry di Tochigi.
Sakuranbo: Ceri Manis Pertanda Musim Panas
Menjelang akhir musim semi, sakuranbo (ceri Jepang) mulai matang dan siap dipanen. Ceri dari Yamagata dianggap sebagai yang terbaik di Jepang dengan varietasnya yang beragam seperti Sato Nishiki, Benishuho, dan Benisayaka.
Di musim semi 2025, festival ceri di Yamagata menghadirkan berbagai inovasi kuliner berbahan dasar ceri, mulai dari sakuranbo nama (ceri segar yang direndam dalam liqueur dan gula) hingga sakuranbo sorbet yang menyegarkan.
Kuliner Festival Musim Semi
Musim semi di Jepang juga identik dengan berbagai festival yang menawarkan pengalaman kuliner unik.
Hana Matsuri: Festival Kelahiran Buddha
Hana Matsuri atau Festival Bunga yang merayakan kelahiran Buddha dirayakan setiap tanggal 8 April. Pada festival ini, Anda bisa mencicipi amacha, teh manis yang terbuat dari daun hydrangea yang dipercaya memiliki khasiat pembersih.
“Tahun 2025, kami memperkenalkan amacha gelato yang menggabungkan rasa tradisional amacha dengan kenikmatan es krim modern,” kata Suzuki, pemilik kedai es krim tradisional di Kyoto.
Golden Week: Kuliner dari Seluruh Jepang
Golden Week adalah rangkaian hari libur nasional di akhir April hingga awal Mei. Pada periode ini, berbagai festival makanan digelar di seluruh Jepang, menawarkan kesempatan untuk mencicipi spesialitas dari berbagai daerah dalam satu tempat.
Di tahun 2025, Tokyo Food Festival selama Golden Week akan menampilkan lebih dari 200 stan makanan dari 47 prefektur Jepang, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melakukan “tur kuliner” seluruh Jepang tanpa harus berpindah kota.
Tips Menikmati Kuliner Musim Semi Jepang
Untuk memaksimalkan pengalaman kuliner musim semi Jepang 2025, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Pesan Menu Kaiseki: Kaiseki adalah hidangan tradisional multi-course yang menekankan pada bahan musiman. Banyak restoran menawarkan menu kaiseki khusus musim semi dengan komposisi yang berbeda setiap minggu.
- Kunjungi Pasar Lokal: Pasar seperti Tsukiji Outer Market di Tokyo atau Nishiki Market di Kyoto adalah tempat yang sempurna untuk mencicipi berbagai makanan musim semi dalam porsi kecil.
- Ikuti Food Tour: Banyak agen perjalanan lokal yang menawarkan tur kuliner khusus musim semi dengan panduan berbahasa Indonesia, memudahkan Anda untuk memahami filosofi di balik setiap hidangan.
- Coba Cooking Class: Mengikuti kelas memasak adalah cara yang bagus untuk membawa pulang keterampilan membuat hidangan musim semi Jepang.
- Hindari Golden Week untuk Pengalaman yang Lebih Tenang: Jika Anda tidak suka keramaian, hindari berkunjung saat Golden Week (akhir April hingga awal Mei) karena ini adalah waktu liburan nasional yang sangat ramai.
Kesimpulan
Kuliner musim semi Jepang 2025 menawarkan perpaduan sempurna antara tradisi, inovasi, dan keindahan alam yang hanya bisa dinikmati dalam periode singkat setiap tahunnya. Dari sakura mochi yang lembut hingga sansai yang segar dari pegunungan, setiap hidangan menceritakan kisah tentang musim, geografi, dan budaya Jepang yang kaya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati pengalaman kuliner unik ini saat Anda berkunjung ke Jepang di musim semi 2025. Selain memanjakan lidah, perjalanan kuliner ini juga akan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang filosofi “shun” atau musim puncak dalam tradisi kuliner Jepang.
Tertarik merencanakan perjalanan kuliner ke Jepang? Jangan ragu untuk mengeksplorasi rencana 5 hari company trip ke Jepang atau company trip ke Jepang untuk menyatukan tim. Jepang memiliki destinasi terbaik untuk company trip yang bisa dikombinasikan dengan wisata kuliner.
Untuk inspirasi perjalanan ke Jepang lebih banyak, kunjungi Instagram Howliday dan YouTube Howliday Travel. Selamat menikmati petualangan kuliner musim semi Jepang!
FAQ tentang Kuliner Musim Semi Jepang
Kapan waktu terbaik untuk menikmati kuliner musim semi di Jepang tahun 2025?
Waktu terbaik adalah antara akhir Maret hingga awal Mei, saat bunga sakura bermekaran dan bahan-bahan musiman berlimpah. Namun, tanggal pastinya bervariasi tergantung lokasi, dengan wilayah selatan seperti Kyushu mengalami musim semi lebih awal dibandingkan wilayah utara seperti Hokkaido.
Apa makanan musim semi Jepang yang cocok untuk vegetarian?
Banyak hidangan sansai (sayuran liar pegunungan) seperti tempura warabi, zenmai, dan tsukushi sangat cocok untuk vegetarian. Selain itu, banyak kuil menawarkan shojin ryori (masakan vegetarian Buddha) dengan bahan musiman yang lezat.
Berapa kisaran harga untuk menikmati kaiseki musim semi di Jepang?
Harga kaiseki musim semi bervariasi mulai dari 5.000 yen (sekitar Rp 550.000) untuk kaiseki sederhana hingga 30.000 yen (sekitar Rp 3.300.000) untuk kaiseki premium di restoran berperingkat Michelin. Untuk pengalaman berkualitas dengan harga terjangkau, kaiseki siang hari (hiru kaiseki) biasanya lebih ekonomis.
Apakah semua hidangan musim semi Jepang mengandung seafood?
Tidak, meskipun seafood adalah bahan penting dalam kuliner Jepang, banyak hidangan musim semi yang berbasis sayuran atau kacang-kacangan. Selain itu, dengan meningkatnya permintaan, semakin banyak restoran yang menyediakan opsi vegan untuk hidangan tradisional.
Apakah bisa membawa pulang makanan musim semi Jepang sebagai oleh-oleh?
Ya, banyak makanan musim semi yang tersedia dalam bentuk yang tahan lama dan cocok sebagai oleh-oleh, seperti sakura mochi kering, sakura tea, atau berbagai manisan yang menggunakan bahan musiman. Pastikan untuk memeriksa peraturan bea cukai Indonesia sebelum membawa pulang produk makanan.
3 thoughts on “Kuliner Musim Semi Jepang 2025: Makanan Musiman yang Harus Anda Coba”
Comments are closed.