Festival Tanabata Musim Panas Jepang yang Menakjubkan

Mengenal Festival Tanabata Jepang
Festival Tanabata merupakan salah satu perayaan musim panas paling romantis dan penuh warna di Jepang. Dikenal juga sebagai “Festival Bintang”, perayaan ini menandai pertemuan dua bintang yang terpisah, Orihime (Vega) dan Hikoboshi (Altair), yang menurut mitologi Jepang hanya diperbolehkan bertemu setahun sekali pada malam ketujuh bulan ketujuh. Festival Tanabata telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang selama berabad-abad, menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia dengan keindahan dekorasi dan makna mendalam di baliknya.
Perayaan festival Tanabata umumnya diselenggarakan pada tanggal 7 Juli menurut kalender Gregorian, meskipun beberapa daerah di Jepang masih mengikuti kalender lunar dan merayakannya pada bulan Agustus. Artikel ini akan membahas segala hal tentang festival Tanabata, mulai dari sejarah, legenda yang mendasarinya, tradisi yang dilakukan, hingga cara menikmati festival ini sebagai wisatawan.
Sejarah dan Asal-Usul Festival Tanabata

Festival Tanabata berakar dari tradisi Tiongkok kuno yang disebut Qixi, yang kemudian diperkenalkan ke Jepang sekitar abad ke-8 selama periode Heian. Nama “Tanabata” sendiri berasal dari kata Jepang “Tanabatatsume” yang merujuk pada gadis penenun, mengacu pada tokoh Orihime dalam legenda.
Awalnya, festival Tanabata merupakan perayaan yang diselenggarakan oleh kaum bangsawan istana kekaisaran. Mereka menjalankan ritual untuk meningkatkan keterampilan menenun mereka, menghormati Orihime yang dianggap sebagai dewi penenun. Seiring berjalannya waktu, festival ini menyebar ke kalangan rakyat biasa dan berkembang menjadi perayaan yang lebih luas dengan berbagai elemen budaya lokal.
Pada era Edo (1603-1868), festival Tanabata semakin populer di kalangan masyarakat umum, dan tradisi menulis harapan pada kertas berwarna mulai berkembang. Festival ini kemudian mengalami perubahan ketika Jepang beralih dari kalender lunar ke kalender Gregorian pada era Meiji, yang menggeser tanggal perayaan dari bulan ketujuh kalender lunar ke tanggal 7 Juli.
Legenda di Balik Festival Tanabata
Cerita yang mendasari festival Tanabata adalah kisah cinta yang mengharukan antara Orihime, putri Raja Langit yang pandai menenun, dan Hikoboshi, seorang penggembala sapi yang tekun. Setelah mereka menikah, keduanya terlalu sibuk dengan cinta mereka hingga melupakan kewajiban masing-masing. Orihime tidak lagi menenun pakaian para dewa, sementara Hikoboshi membiarkan sapi-sapinya berkeliaran tak terurus di surga.
Murka dengan hal ini, Raja Langit (ayah Orihime) memisahkan pasangan tersebut dengan menciptakan Sungai Langit (Bima Sakti) di antara mereka. Orihime sangat sedih dan memohon kepada ayahnya agar diizinkan bertemu dengan suaminya. Tersentuh oleh kesedihan putrinya, Raja Langit akhirnya mengizinkan mereka bertemu setahun sekali pada malam ketujuh bulan ketujuh, asalkan Orihime menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Menurut legenda, jika hari tersebut hujan, burung-burung gagak dan burung puyuh tidak akan dapat membentuk jembatan melintasi sungai dengan sayap mereka, sehingga pasangan tersebut harus menunggu setahun lagi untuk bertemu. Inilah mengapa banyak orang Jepang berharap cuaca cerah selama festival Tanabata.
Tradisi dan Aktivitas Selama Festival

Menulis Harapan pada Tanzaku
Salah satu tradisi paling ikonik selama festival Tanabata adalah menulis harapan dan permohonan pada kertas berwarna yang disebut tanzaku. Orang-orang menuliskan keinginan mereka, mulai dari keberhasilan akademis, kesehatan, hingga cinta, dan menggantungkannya pada cabang-cabang bambu yang dihias. Menurut kepercayaan, jika langit cerah pada malam Tanabata, harapan-harapan tersebut akan terkabul karena dekatnya bintang-bintang.
Selain tanzaku, ornamen lain yang biasa menghiasi pohon bambu Tanabata antara lain:
- Kamigoromo (pakaian kertas): Melambangkan keterampilan menenun dan harapan untuk meningkatkan keahlian
- Kinchaku (kantong kertas): Simbol kemakmuran dan kekayaan
- Toami (jaring kertas): Melambangkan hasil tangkapan ikan yang melimpah
- Orizuru (bangau kertas): Simbol umur panjang dan kesehatan
Dekorasi Kota dan Pawai
Selama musim festival Tanabata, kota-kota di Jepang dipenuhi dengan dekorasi warna-warni. Jalanan utama dan pusat perbelanjaan dihiasi dengan fukinagashi (hiasan kertas krep) dalam berbagai warna yang bergelantungan dari atas. Pemandangan ini menciptakan atmosfer yang meriah dan menyambut musim panas.
Di kota-kota besar seperti Sendai, yang menyelenggarakan Tanabata terbesar di Jepang, pawai kolosal dan berbagai pertunjukan budaya digelar. Pengunjung dapat menikmati tarian tradisional, musik, dan berbagai makanan khas festival yang dijajakan di stan-stan sepanjang jalan.
Makanan Khas Festival
Seperti festival Jepang lainnya, festival Tanabata juga identik dengan berbagai makanan lezat yang dijual di sepanjang jalan festival (yatai). Beberapa makanan populer selama Tanabata antara lain:
- Yakisoba (mie goreng Jepang)
- Takoyaki (bola-bola gurita)
- Kakigori (es serut dengan sirup)
- Wataame (permen kapas)
- Somen (mie dingin musim panas)
Somen memiliki hubungan khusus dengan Tanabata, karena mie tipis yang panjang ini menyimbolkan Sungai Langit (Bima Sakti) dalam legenda Orihime dan Hikoboshi. Di beberapa daerah, memakan somen selama Tanabata dipercaya membawa keberuntungan.
Festival Tanabata Terkenal di Berbagai Daerah Jepang

Festival Tanabata Sendai
Festival Tanabata Sendai di Prefektur Miyagi adalah perayaan Tanabata terbesar dan paling terkenal di Jepang. Diselenggarakan pada 6-8 Agustus setiap tahun, festival ini menarik lebih dari 2 juta pengunjung. Keunikan festival Tanabata Sendai terletak pada dekorasi bambu raksasa yang sangat elaboratif, mencapai tinggi hingga 5 meter dan menghiasi seluruh pusat kota.
Jika Anda tertarik mengunjungi festival ini, Anda mungkin juga ingin menikmati salju di Jepang tanpa ski di musim dingin, karena Sendai dan sekitarnya juga menawarkan pemandangan musim dingin yang menakjubkan.
Festival Tanabata Hiratsuka
Diselenggarakan di Prefektur Kanagawa, Festival Tanabata Hiratsuka dikenal dengan hiasan jalan yang spektakuler. Festival ini berlangsung selama awal Juli dan menampilkan ratusan dekorasi besar yang digantung di atas jalan-jalan pusat kota. Festival Tanabata Hiratsuka juga terkenal dengan kompetisi dekorasi antara toko-toko dan perusahaan setempat.
Festival Tanabata Shitamachi di Tokyo
Bagi yang berada di Tokyo, Festival Tanabata Shitamachi di distrik Asakusa adalah pilihan yang bagus untuk merasakan atmosfer festival Tanabata tradisional. Dekorasi bambu menghiasi sepanjang jalan Nakamise menuju Kuil Sensoji, menciptakan pemandangan yang memadukan elemen tradisional dan modern Tokyo.
Setelah menikmati festival ini, Anda bisa memperdalam pengalaman budaya Jepang dengan menyaksikan pertunjukan Kabuki untuk pemula yang juga merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional Jepang yang menakjubkan.
Cara Merayakan Festival sebagai Wisatawan
Berpartisipasi dalam Tradisi Menulis Tanzaku
Sebagai wisatawan, salah satu cara terbaik untuk mengalami festival Tanabata adalah dengan berpartisipasi dalam tradisi menulis tanzaku. Di banyak festival, tersedia stan khusus bagi pengunjung untuk menulis harapan mereka dan menggantungkannya pada pohon bambu. Ini adalah kesempatan unik untuk menjadi bagian dari budaya Jepang dan mungkin saja, jika langit cerah, harapan Anda akan dikabulkan!
Memakai Yukata
Seperti festival musim panas Jepang lainnya, banyak orang Jepang yang mengenakan yukata (kimono musim panas) saat menghadiri festival ini. Wisatawan dapat menyewa yukata dari berbagai tempat di kota-kota besar Jepang, memberikan pengalaman budaya yang lebih autentik saat menikmati festival.
Mencoba Menulis Kaligrafi Jepang di Tanzaku
Festival Tanabata juga merupakan kesempatan bagus untuk mencoba kaligrafi Jepang (shodo). Beberapa festival menawarkan lokakarya singkat di mana Anda dapat belajar menulis karakter Jepang sederhana untuk tanzaku Anda. Jika Anda tertarik lebih lanjut dengan seni ini, Anda bisa mengikuti kursus atau workshop untuk belajar kaligrafi Jepang yang lebih mendalam selama kunjungan Anda ke Jepang.
Mengabadikan Momen Festival
Dengan dekorasi warna-warni dan suasana meriah, festival ini menawarkan banyak kesempatan untuk fotografi yang menakjubkan. Beberapa spot terbaik untuk berfoto adalah di depan instalasi bambu besar dengan tanzaku yang bergelantungan atau di bawah lorong fukinagashi berwarna-warni yang menghiasi jalan-jalan utama.
Perayaan Festival Tanabata di Luar Jepang

Seiring dengan meningkatnya popularitas budaya Jepang secara global, festival Tanabata kini dirayakan di berbagai negara di seluruh dunia. Komunitas Jepang di Amerika Serikat, Brasil, dan beberapa negara Asia sering mengorganisir perayaan Tanabata. Festival-festival ini memungkinkan orang-orang di luar Jepang untuk merasakan keindahan dan keunikan tradisi Jepang.
Di Indonesia sendiri, beberapa pusat kebudayaan Jepang dan komunitas pecinta budaya Jepang sering mengadakan acara kecil untuk memperingati Tanabata. Ini biasanya melibatkan menulis harapan pada tanzaku dan mempelajari lebih lanjut tentang budaya dan tradisi Jepang.
Makna Festival Tanabata dalam Masyarakat Modern Jepang
Meskipun berakar dari tradisi kuno, festival Tanabata tetap relevan dalam masyarakat Jepang modern. Bagi banyak orang Jepang, festival ini bukan hanya kesempatan untuk bersenang-senang dan menikmati musim panas, tetapi juga momen refleksi dan pengharapan. Menulis harapan pada tanzaku tetap menjadi tradisi yang dilakukan oleh orang-orang dari segala usia.
Di sekolah-sekolah Jepang, Tanabata sering dijadikan sebagai kesempatan pendidikan, di mana anak-anak belajar tentang astronomi, cerita rakyat tradisional, dan keterampilan menulis. Festival ini juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan, terutama untuk industri pariwisata dan bisnis lokal di kota-kota yang menyelenggarakan perayaan besar.
Dampak Pandemi pada Perayaan Festival Tanabata
Seperti banyak festival tradisional lainnya, perayaan festival Tanabata mengalami perubahan signifikan selama pandemi COVID-19. Banyak festival besar dibatalkan atau dikurangi skalanya, dengan beberapa beralih ke format virtual untuk menjaga keselamatan publik.
Namun, semangat Tanabata tetap hidup bahkan selama masa-masa sulit ini. Banyak orang Jepang yang tetap merayakan di rumah, menghias pohon bambu kecil dan menulis harapan bersama keluarga. Beberapa kota juga mengadaptasi festival dengan protokol kesehatan yang ketat, memungkinkan tradisi berlanjut dengan cara yang aman.
Seiring dengan pelonggaran pembatasan, festival Tanabata mulai kembali ke bentuknya yang semula, meskipun dengan beberapa penyesuaian. Bagi banyak orang, kembalinya festival ini simbolis dengan harapan untuk masa depan yang lebih cerah, mirip dengan tema pengharapan yang menjadi inti dari Tanabata itu sendiri.
Kesimpulan
Festival Tanabata merupakan salah satu perayaan musim panas yang paling indah dan bermakna di Jepang. Dengan sejarah panjang yang berakar dari legenda romantis, tradisi menulis harapan yang penuh makna, dan dekorasi warna-warni yang menakjubkan, tidak mengherankan jika festival Tanabata terus menarik perhatian orang-orang dari seluruh dunia.
Bagi wisatawan yang ingin mengalami keajaiban budaya Jepang, menghadiri festival Tanabata memberikan kesempatan unik untuk merasakan tradisi kuno yang tetap relevan dalam masyarakat modern. Dari menulis harapan pada tanzaku hingga menikmati makanan lezat dan pertunjukan budaya, festival ini menawarkan pengalaman yang kaya dan tak terlupakan.
Apakah Anda terinspirasi untuk mengalami sendiri keajaiban festival Tanabata? Temukan lebih banyak inspirasi perjalanan ke Jepang dengan mengikuti Instagram Howliday dan Youtube Channel Howliday Travel untuk panduan, tips, dan cerita menarik tentang berbagai destinasi dan pengalaman budaya di Negeri Matahari Terbit. Jangan lewatkan kesempatan untuk merencanakan perjalanan tak terlupakan ke Jepang dan merasakan sendiri pesona festival Tanabata!
3 thoughts on “Festival Tanabata Musim Panas Jepang yang Menakjubkan”
Comments are closed.